Rabu, 14 Februari 2024
HARI RABU ABU (Pantang dan Puasa)
Warna Liturgi : Ungu
Bacaan Liturgi: (Yoel 2:12-18; Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14.17; 2Korintus 5:20-6:2; Matius 6:1-6.16-18)
“Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan; janganlah bertegar hati” (Bait Pengantar Injil)
Renungan Singkat:
Salve saudaraku terkasih.
Hari ini 14 Februari, Gereja Katolik di seluruh dunia merayakan hari Rabu Abu. Rabu Abu merupakan hari pertama dalam masa prapaskah. Abu yang kita terima pada dahi, berasal dari daun Palma yang sudah diberkati tahun sebelumnya. Daun itu dibakar dan abunya diberkati lagi dengan air Suci. Kemudian oleh imam, abu ditaburi pada dahi umat sambil berkata: “Bertobatlah dan percaya kepada Injil”.
Menarik bahwa selain Rabu Abu, hari ini juga dikenal sebagai hari Kasih Sayang (Valentine-Day) dan diselenggarakannya pesta demokrasi pemilihan umum (Pemilu) di Indonesia. Maka penting bagi kita untuk merenungkan beberapa point’ ini:
1. Pesta Demokrasi dan Perayaan Rabu Abu, mengajak kita untuk taat, yaitu taat pada Tuhan dan pada Negara. Sebagai umat Katolik, kita wajib memberikan hak suara dalam pemilu, tetapi mendahuluinya dengan ibadah atau Misa Rabu Abu.
2. Perayaan Rabu Abu mengingatkan kita untuk lebih tekun dalam berpuasa, berdoa, dan beramal. Kita berdoa bagi proses pemilu dan pemimpin negera yang akan terpilih nanti, serta berdoa kepada orang-orang yang kita cintai. Juga dalam beramal yaitu bersedekah kepada sesama yang membutuhkan dan dalam memberikan pemahaman politik yang benar bagi sesama yang tidak punya pemahaman tentang pemilu. Kemudian kita boleh merayakan Valentine-day dan pesta demokrasi, tetapi sebagai orang Katolik, ingatlah bahwa kita sedang berada dalam masa prapaskah, berpuasa dan berpantang. Jangan sampai pemilu dan valentine-day menghancurkan penghayatan iman kita pada Tuhan di masa prapaskah. Tetapi kita pun tidak perlu memamerkan diri sedang berpuasa kepada orang lain. Dalam Injil, Yesus mengingatkan untuk berpuasa bukan untuk dilihat orang lain, melainkan untuk dilihat Tuhan (bdk. Matius 6:16-18).
3. Secara umum kita akan memahami bahwa perayaan Rabu Abu untuk Tuhan, Valentine day untuk keluarga atau kekasih, dan Pemilu untuk negara atau pekerjaan. Tetapi ingatlah bahwa ketiga perayaan ini untuk Tuhan. Tuhanlah yang pertama dan terutama. Terkadang keluarga dapat bertengkar hanya karena perbedaan pilihan dan politik. Sebaliknya terkadang karir politik seseorang dapat hancur karena situasi di dalam keluarga. Oleh karena itu, carilah Tuhan yang terlebih dahulu, di dalam Doa. Yesus berkata, jika berdoa janganlah seperti orang munafik, tetapi berdoalah di dalam kamar kepada Bapa di surga, (bdk. Matius 6:5-6). Sebab cinta Tuhan nyata dalam keluarga dan negara.
4. Jangan lupa untuk bertobat. Masa Prapaskah adalah kesempatan untuk bertobat dari dosa kesalahan kita, dan Rabu Abu menjadi tanda dari pertobatan itu sendiri.
Selamat berpuasa. Tuhan memberkati kita selalu.
Amin.