Selasa, 14 Mei 2024
PESTA ST. MATIAS, RASUL
Warna Liturgi : Merah
Bacaan Liturgi: (Kis. 1:15-17.20-26; Mzm. 113:1-2.3-4.5-6.7-8; Yoh. 15:9-17.
“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu, Aku telah menetapkan kamu, supaya pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap. (Yoh. 15:16)”
Renungan Singkat:
Salve Saudaraku Terkasih.
Perintah utama Yesus adalah kasih. Sama seperti ajaran-Nya tentang hukum utama dan terutama (bdk. Matius 12:30). Dengan perintah dan hukum kasih itu, Yesus menghendaki agar para rasul saling mengasihi dan menghayatinya dalam tugas pewartaan mereka. Yesus tidak saja mengajarkan hukum kasih dan memberi perintah kepada para rasul, yang disebut-Nya sahabat -sahabat. Tetapi Yesus turut menyatakan kasih-Nya dalam tindakan nyata. Ia mengorbankan nyawa-Nya bagi sahabat-sahabatnya (bdk. Yoh. 15:12-13).
Sebagai pengikut Kristus, kita percaya bahwa iman pada Yesus Kristus diperoleh juga melalui pewartaan para rasul beserta para penggantinya (Paus, Para Uskup, Para Imam, dan Diakon). Iman inilah yang kemudian membuat kita turut tinggal dalam kasih Kristus yang sempurna. Maka penting bagi kita untuk merenungkan Sabda Tuhan yang dinyatakan oleh Yesus sebagai kasih terbesar, “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang menyerahkan nyawanya bagi sahabat-sahabat-Nya (Yoh. 15:13)”. Hal-hal penting yang dapat kita renungkan dan memberi inspirasi bagi kita dari perikop ini, antara lain:
1. Ajakan untuk berani berkorban. Cinta sesungguhnya membutuhkan pengorbanan. Arti dari pengorbanan ialah merelakan sesuatu yang berharga, bukan sesuatu yang tidak berguna lagi. Yesus mengajak kita untuk berani mengorbankan hidup kita demi kepentingan umum, berbuat baik bagi banyak orang, dan terutama demi kemuliaan Allah (bdk. Yoh. 15:16).
2. Menjauhi kejahatan dan kekerasan. Perintah kasih dari Yesus, hendak mengingatkan kita untuk bertobat atas pikiran, perkataan dan perbuatan yang jahat dan kasar. Sebab dalam hidup sering kali kita menyakiti hati Tuhan dan perasaan orang lain dengan pikiran, perkataan, dan perbuatan yang kasar dan kotor.
3. Belajar dari Santo Matias yang kita rayakan pestanya hari ini. Ia berani mengorbankan hidup dan dirinya bagi Allah, dengan setia mencintai dan mengikuti Yesus. Maka ia dipilih Allah untuk menggantikan Yudas Iskariot dalam kalangan kesebelas rasul (bdk. Kis. 1:24-26).
Semoga Firman Tuhan tentang perintah kasih dan teladan Santo Matias sungguh-sungguh menginspirasi kita dalam hidup sebagai orang beriman.
Rahmat Allah memberkati kita selalu.
Amin.
