Minggu, 24 Desember 2023
Hari Raya Malam Natal
Warna Liturgi : Putih
Bacaan Liturgi: (Yesaya 9:1-6; Mzm 96:1-2a.2b-3.11-12.13; Titus 2:11-14; Lukas 2:1-14)
“Aku memberikan kepadamu kesukaan besar: Hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus Tuhan” (Lukas 2:10-11)
Renungan Singkat:
Salve saudaraku terkasih.
Sejarah dan Teologis merupakan dua aspek penting dalam perayaan kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Berdasarkan sejarah, kelahiran Yesus Kristus telah dinubuatkan oleh para nabi dalam Perjanjian Lama. Misalnya nabi Yesaya dalam bacaan pertama (bdk. Yesaya 9:5). Kemudian berdasarkan aspek Teologis, kelahiran Yesus Kristus merupakan pemenuhan janji dan keselamatan Allah bagi umat manusia. Allah yang jauh dari pandangan manusia, yang bersifat abstrak, kini telah lahir ke dunia dan tinggal di tengah-tengah kita. Ia lahir untuk membebaskan kita dari kejahatan serta menguduskan kita sebagai milik-Nya (bdk. Titus 2:14).
Terlepas dari kedua aspek tersebut, kelahiran Yesus Kristus dapat kita maknai melalui beberapa tokoh, seperti Bunda Maria, Santu Yusuf, Kaisar Agustus, Para Malaikat, para gembala ternak, dan lain sebagainya. Tentu kita dapat belajar dari semua tokoh di atas. Namun dari semua tokoh dalam peristiwa kelahiran Yesus Kristus, marilah kita bermenung dan belajar dari para gembala ternak.
Sikap dan tindakan para gembala memberikan inspirasi mendasar bagi kita, dalam memaknai perayaan Natal:
1. Keterbukaan untuk menerima dan memberi tempat bagi kelahiran Yesus.
2. Sikap siap sedia dan berjaga-jaga menyambut kelahiran Yesus Kristus.
3. Segera bergegas melihat dan menyambut kelahiran Yesus Kristus. Para gembala adalah saksi pertama kelahiran Yesus Kristus, sebelum Tiga Raja Dari Timur.
4. Ternak atau kandang dari para gembala adalah diri kita manusia. Meskipun tidak layak bagi Tuhan, namun kita berharga di hadapan-Nya. Asalkan kita siap menerima kehadiran-Nya dalam hati dan hidup kita, serta menyerahkan hidup pada kehendak-Nya.
Damai Natal menyertai kita sekalian. Amin.