Selasa 17 Oktober 2023
PW Santo Ignasius dari Antiokhia, Uskup dan Martir
Warna Liturgi : Merah
Bacaan Liturgi: (Roma 1:16-25; Mzm 19:2-5; Lukas 11:37-41)
“Aku adalah gandum Allah, dan aku ditumbuk oleh gigitan bintang buas, supaya aku dapat menemukan roti Allah yang murni.” (Santo Ignasius dari Antiokhia)
Renungan Singkat:
Salve saudaraku terkasih.
Dalam hidup, sering kali kita mempertahankan kebenaran diri karena sesuai dan sejalan dengan akal sehat. Namun kebenaran pada pikiran kita, sering pula mengabaikan iman.
Bacaan-bacaan Kitab Suci hari ini mengajak kita untuk hidup dengan benar. Surat rasul Paulus kepada jemaat di Roma mengatakan, “orang benar akan hidup oleh imannya” (Roma 1:17). Yesus pun dalam Injil Lukas menegaskan, hendaknya kebenaran hidup ditunjukkan dengan pikiran, perkataan, dan hati yang tulus. Hal itu disampaikan Yesus kepada orang Farisi yang heran dan berprasangka buruk ketika melihat Yesus tidak cuci tangan sebelum makan.
Maka Sabda Tuhan hari ini hendak memberi beberapa inspirasi penting ba:
1. Jangan mudah berprasangka buruk terhadap orang lain dari sikapnya.
2. Hiduplah dengan benar karena iman pada Tuhan, bukan karena terikat dengan harta dan kenikmatan dunia.
3. Orang yang hidup benar karena iman, tidak menyombongkan diri, lebih mudah berpikir positif dan memperbesar kasih.
4. Santo Ignasius dari Antiokhia menjadi teladan bagi kita tentang hidup yang benar. Hidup benar oleh iman ditunjukkan Santo Ignasius dengan pengorbanan. Ia rela mati demi mempertahankan imannya pada Allah. Ia dihukum mati dengan cara diterkam dua ekor singa, pada pemerintahan kaisar Trajan, karena menolak memberi persembahan pada dewa-dewa. Artinya hidup yang benar oleh iman membutuhkan pengorbanan, agar iman pada Allah lebih teruji dan kuat.
“Santo Ignasius, doakanlah kami agar dapat hidup dengan benar di hadapan Allah”
