Minggu 27 Agustus 2023
Warna Liturgi : Hijau
Bacaan Liturgi: (Yesaya 22:19-23; Mzm 138:1-2a.2bc-3.6.8bc; Roma 11:33-36; Matius 15:13-20)
“Aku belajar banyak hal tentang sabda Tuhan yang tidak dapat aku pelajari seorang diri.” (Santa Marsiana)
Renungan Singkat:
Kenyataan kehidupan saat ini, tidak sedikit kita mendengar dan mengalami banyak anak muda yang memutuskan ingin pindah agama. Dengan kata lain, mereka tidak lagi mau memeluk agama Katolik. Tentu dengan berbagai alasan, hal ini menjadi tantangan bagi semua umat beriman, terutama para orang tua. Nampaknya kekuatan dan ketaatan iman orang tua pada Kristus seakan belum cukup untuk meyakinkan anak-anaknya.
Pengakuan Petrus dalam Injil, menyadarkan kita umat beriman akan pentingnya pengetahuan iman yang benar. Setelah bersama-sama dengan Yesus, menyaksikan mukjizat, karya, dan perbuatan-perbuatan Yesus, serta mendengar pendapat banyak orang tentang Yesus, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, yang lain mengatakan: Elia, dan ada yang lain lagi mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” (Mat. 16:14), Petrus mendapat pengetahuan iman yang benar tentang identitas Yesus yang sesungguhnya. Ketika Yesus bertanya, siapakah Aku ini? Petrus dengan lantang menjawab, “Engkaulah Mesias, Putera Allah yang hidup!” (Mat.16:16). Maka Yesus memujinya dan memberikan tugas khusus kepada Petrus untuk mendirikan Gereja di dunia ini (bdk. Mat. 16:17-18).
Saudara terkasih, pengetahuan iman yang benar tentang Yesus Kristus tidak terjadi begitu saja. Tentu memiliki proses untuk membentuk iman kita dengan benar dan sesuai dengan kehendak Tuhan. Menjadi tanggung jawab bagi orang tua dan kita semua untuk memperhatikan hal penting ini. Setelah belajar dan dibina oleh orang tua di rumah, oleh guru di sekolah, ikut kegiatan SEKAMI, OMK, dan kegiatan-kegiatan Gereja lainnya, perlahan-lahan kita memiliki pengetahuan yang benar tentang Tuhan Yesus Kristus. Dari pengetahuan yang didapatkan itu, kita akan mampu memutuskan serta membuat pengakuan sungguh-sungguh bahwa “saya mengimani Yesus Kristus sebagai satu-satunya Allah yang hidup, yang menjadi dasar dan tujuan hidupku”. Dengan demikian, kita tidak mudah memutuskan untuk pindah agama karena telah memperoleh sukacita berlimpah seperti St. Petrus yang dipuji Tuhan Yesus dan diberi tanggung jawab yang membahagiakan hidupnya.
Apakah selama ini kita telah belajar untuk mengenal Yesus dengan baik dan benar di rumah, di sekolah, di rukun, dan melibatkan diri dalam kegiatan SEKAMI, OMK, serta kegiatan-kegiatan Gereja?
“Ya Tuhan Yesus Kristus, bantulah kami untuk mampu belajar mengenal dan mengimani Engkau dengan baik dan benar” Amin.๐


