
Yesus sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem, tempat di mana Dia akan menghadapi penderitaan dan kematian. Meskipun Dia tahu apa yang akan terjadi, Yesus tetap berjalan menuju tujuan-Nya dengan tekad yang kuat. Dia sangat mengasihi Yerusalem dan rakyatnya, tetapi Dia juga sedih karena mereka tidak menerima Dia sebagai Mesias.
Kita juga sering mengalami situasi di mana kita merasa tidak dihargai atau tidak diterima oleh orang-orang yang kita cintai. Namun, Yesus menunjukkan kepada kita bahwa kasih yang sejati tidak bergantung pada penerimaan atau penghargaan dari orang lain. Kasih Yesus kepada Yerusalem adalah contoh bagi kita untuk mengasihi orang lain tanpa syarat.
Pesan yang ingin kita ambil dari Injil hari ini adalah bahwa kasih yang sejati tidak pernah menyerah. Meskipun kita menghadapi penolakan atau kesulitan, kita harus terus mengasihi dan melayani orang lain dengan setia, seperti Yesus yang mengasihi Yerusalem. Mari kita meneladani kasih Yesus dengan mengasihi orang lain tanpa syarat dan tanpa batas.
Marilah berdoa:
“Ya Tuhan, semoga teladan kasih-Mu, menginspirasiku untuk juga mengasihi sesama tanpa batas”