
Dalam Injil, Yesus menceritakan kisah seorang bendahara yang bijak. Pendahara ini mengurangi utang dari orang-orang yang berhutang untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Yesus ingin kita belajar dari sikapnya yang bijak dalam mengelola sumber daya.
Kita sering kali berpikir bahwa kekayaan dan kesuksesan adalah harta yang paling berharga. Namun, Yesus mengingatkan kita bahwa ada harta yang lebih berharga daripada emas dan perak. Harta itu adalah hubungan kita dengan Tuhan dan dengan sesama.
Seorang yang kaya akan harta duniawi, tetapi miskin akan kasih dan perhatian, adalah orang yang miskin sejati. Sebaliknya, seorang yang sederhana dalam harta, tetapi kaya akan kasih dan perhatian, adalah orang yang kaya sejati.
Mari kita gunakan sumber daya yang kita miliki untuk membangun hubungan yang berharga dengan Tuhan dan dengan sesama.
Marilah berdoa:
“Ya Tuhan, semoga aku senantiasa mengejar harta surgawi yang nampak dalam cara membangun relasi dengan-Mu dan sesama”