
Kehadiran Yesus membuat Herodes merasa tidak nyaman karena kebenaran yang dibawa oleh-Nya. Kebenaran itu seperti cermin yang memantulkan kejelekan dan ketidakadilan yang dilakukan oleh Herodes. Kita juga sering kali merasa tidak nyaman ketika kebenaran itu memantulkan kejelekan dan ketidakadilan yang kita lakukan. Namun, kebenaran itu juga dapat membawa kita kepada perubahan dan perbaikan.
Ketika kita dihadapkan pada kebenaran yang mengusik, kita memiliki pilihan untuk menerima atau menolaknya. Jika kita menerima kebenaran itu, kita dapat memulai proses perubahan dan perbaikan dalam hidup kita. Kita dapat menjadi orang yang lebih baik, lebih jujur, dan lebih adil. Namun, jika kita menolak kebenaran itu, kita mungkin akan terus terjebak dalam kejelekan dan ketidakadilan yang kita lakukan.
Menerima kebenaran yang mengusik bukanlah hal yang mudah. Kita harus berani menghadapi diri sendiri dan mengakui kesalahan-kesalahan kita. Namun, dengan menerima kebenaran itu, kita dapat memulai perjalanan menuju perubahan dan perbaikan yang lebih baik.
Pesan bagi kita hari ini: Kebenaran dapat mengusik kita, tapi juga dapat membawa kita kepada perubahan dan perbaikan. Dengan menerima kebenaran dan berani berubah, kita dapat menjadi orang yang lebih baik dan membawa kebaikan bagi orang lain. Jangan takut untuk menghadapi kebenaran, karena di dalamnya ada kekuatan untuk mengubah hidup kita menjadi lebih baik dan membawa kita lebih dekat kepada Tuhan.
Marilah berdoa:
“Tuhan berikanlah kekuatan agar aku mampu menerima kebenaran yang mengusik dan kekuatan untuk merubah menjadi lebih baik”