
Yesus datang ke Nazaret, kampung halamannya. Di awal, orang-orang kagum mendengar perkataan-Nya. Tapi ketika Yesus menyinggung hal-hal yang tidak sesuai dengan pikiran mereka, sikap kagum itu langsung berubah jadi penolakan. Mereka marah, bahkan mau mengusir Dia.
Kalau Yesus saja ditolak, apalagi kita. Kadang dalam keluarga, komunitas, atau lingkungan, ada saatnya kita juga mengalami penolakan. Bisa jadi niat baik kita disalahpahami. Kata-kata kita dianggap tidak enak, atau tindakan kita dicurigai. Rasanya sakit, apalagi kalau ditolak oleh orang terdekat.
Tapi Injil hari ini mengingatkan: ditolak itu bukan akhir dari segalanya. Yesus tetap melangkah, tidak berhenti hanya karena orang lain tidak menerima-Nya. Begitu juga kita, jangan takut ditolak kalau memang kita berjalan di jalan yang benar. Kita tidak perlu menyenangkan semua orang. Yang penting, kita berani setia pada kebenaran dan kasih, meskipun kadang harus melewati rasa sakit penolakan.
Marilah berdoa:
“Tuhan Yesus, Engkau pernah ditolak oleh orang-orang dekat-Mu sendiri. Kuatkan aku supaya tidak patah semangat saat mengalami penolakan”